بسم
الله الرحمن الرحيم
Diary,
03 Mei 2012
Jika
kemarin aku hanya mampu berkeluh kesah tentang semua yang tejadi terhadapku,
sibuk memohon ampun tentang semua dosaku terhadap-Mu Rabbii, maka hari ini akan
akan panjatkan semua syukurku padaMu karena hari ini Engkau telah memberiku
berbagai cercahan kasih sayang, serta hidayah dan taufiqMu kepadaku.
Hari
ini aku merasa sedikit lebih dekat denganMu Rabb, namun tetap saja sampai detik
ini aku masih belum merasa puas merasakan nikmatnya muqorobah denganMu, aku
belum puas karena aku belum begitu dekat denganMu dan bahkan mungkin aku tak
akan pernah puas. Aku ingin hidup selalu bersamaMu Rabb, karena tiada hidup
yang paling indah kecuali hidup denganMu, ampuni aku Rabb karena sampai detik
ini aku bertekad untuk tidak berhenti meminta kepadaMu agar Engkau senantiasa
selalu memberi hidayah dan TaufiqMu agar aku selalu hidup denganMu, aku akan
selalu meminta agar Engkau mengistiqamahkan aku untuk selau tetap berada di
sampingMu, selalu berada di jalan lurusMu.
Rabb…
Pagi tadi aku mulai membaca sebuah buku
yang berjudul 99 Cahaya di Langit Eropa yang menceritakan semua tentang
keagunganMu. AgamaMu Engkau percantik dengan limpahan ilmu yang berserakan
disana. Namun sayang sekarang disana sudah tidak seperti dulu lagi betapa
AgamaMu dulu bersinar memancarkan kilauan berbagai keindahan, bersinar sebagai
peradaban paling maju di dunia, ketika dakwah bersatu dengan pengetahuan dan
kedamaian, bukan dengan teror atau kekerasan begitulah untaian kata yang
ungkapkan oleh penulis Hanum Salsabiela Rais, Puteri Amin Rais.
Membaca kalimat tersebut ingin rasanya aku
hidup di zaman itu, menikmati keindahan dan kedamain serta eratnya jalinan
ukhuwah yang diperkokoh oleh para empunya, merasakan sejuknya hawa Islam yang
penuh dengan ketentraman, beda dengan kondisi saat ini berbagai onak dan duri seolah tak henti
diciptakan oleh para pemuka negeri, miris sekali rasanya.
Jika
sekarang aku hanya mampu membaca dan menyaksikan keindahan ciptaanMu yang ada di
langit Eropa semoga suatu saat nanti aku bisa merasakan keindahan itu secara
langsung dan semoga aku nisa menjadi seorang Revolusioner Kejayaan Islam
di Masa Depan dengan berbekal ilmu dan hikmah yag bisa aku ambil dari
sejarah kemajuan Islam disana. Kembali mengangkat citra dan nama besar agamaMu
itulah harapan yang selalu ingin aku wujudkan. Semoga Engkau senantisa meridhoi
dan mempermudah jalannya aamiin.
Di halaman berikutnya aku menemukan
perkataan sahabat Ali ra :
Wahai anakku! Dunia ini bagaikan samudra
tempat banyak ciptaan-ciptaan-Nya yang tenggelam. Maka jelajahilah dunia ini
dengan menyebut nama Allah. Jadikan ketakutanmu pada Allah sebagai kapal-kapal
yang menyelamatkanmu. Kembangkanlah keimanan sebagai layarmu, logika sebagai
pendayung kapalmu, ilu pengetahuan sebagai nakhoda perjalananmu, dan kesabaran
sebagai jangkar dalam badai cobaan. (Ali bin Abi Thalib ra.).
Membaca kata-kata tersebut ingin rasanya
aku segera pergi menjelajahi semua ciptaanMu dengan tak lupa ku berbekal asmaMu
yang akan selalu aku pautkan dalam hati, berbekal keimanan terhadapMu, dan
menjadi seorang muslimah yang penuh dengan ilmu pengetahuan sebagai nakhoda
perjalananku nanti dan senantiasa menggunakan dan mengedapankan logika
dibanding perasaan dalam setiap dayungan perjalananku dan tahan bersabar atas
semua derai cobaan yang menimpa. Barokalloohu ‘Alayya Aamiin..
SEMOGA ALLAH MENGABULKAN SEMUA HARAPANKU
AAMIIN..