Selasa, 08 Mei 2012

يوم القيامة

Oleh Cucu Hayati

Apa yang akan kita katakan mengenai bencana-bencana di Indonesia?
Apakah kita akan menganggap hal itu biasa-biasa saja?
Apakah kita masih sempat tertawa  tebahak-bahak ketika menghadapi semua kejadian itu tanpa berpikir apa sebabnya?
Gunung Papandayan memuntahkan semua isinya, lumpur panas Lapindo yang tak kunjung henti, banjir  terus  menerus membasahi dan menenggelamkan sebagian hak Insan di Indonesia, gejolak antar masyarakat tak ada hentinya, dan kejadian lain yang meresahkan seluruh insan di dunia. Itu merupakan sebagian dari rencana Allah untuk memberikan cerminan dan renungan  bagi insan yang telah melupakan akan hadirnya hari kiamat. Semua kerusakan yang terjadi di muka bumi ini dapat dianalogikan sebagai sebuah undangan khusus yang diberikan oleh manusia akan datangnya hari kiamat, hal ini telah dijelaskan di dalam hadits Rasulullah yang artinya : “Kiamat tidak akan terjadi kecuali disebabkan merajalelanya kejahatan manusia” (HR. Muslim)
Keunikan akan hadirnya dimensi waktu selalu dipertanyakan atau kadang dilupakan oleh individu yang ada di dunia ini,  banyak ungkapan yang dikemukan oleh remaja yang tak tahu arti waktu yang sebenarnya, seperti : “semoga cinta kita abadi yaa beibh”  tanpa mereka sadari bahwa kehidupan di dunia ini tidak akan kekal karena setiap ada permulaan pasti ada akhirnya.
Kehidupan manusia diawali oleh sebuah permulaan kemudian  melewati perjalanan panjang, namun tetap akan berakhir  dan tentunya  pasti akan menemukan sebuah titik pamungkas.  Titik pamungkas inilah yang dinamakan dengan kiamat.
Kiamat adalah akhir dari sebuah kehidupan.  Ada Kiamat Kubra atau kiamat besar yaitu berakhirnya seluruh kehidupan tanpa kecuali dengan sekali hentakkan. Adapula Kimat Shugra atau kiamat kecil yakni berakhirnya kehidupan manusia secara Individual (Al-Asyqar, 2005). Hari kiamat adalah hari berakhirnya kehidupan di dunia ini dengan hancurnya jagad raya (Labib, 2006).
Allah bertanya  mengenai kejadian  yang amat dahsyat tersebut  kepada hambanya di dalam Al-Quran  Surat Al-Qaari’ah ayat 2 :
 “Apakah hari kiamat itu?
“tahukah kamu Apakah hari kiamat itu?” (QS. Al-Qaari’ah : 1-2)
Di dalam Kitab Tafsir Al-Jalalain dijelaskan mengapa Hari Kiamat dinamakan dengan Al-Qaari’ah, karena kengerian-kengerian yang terjadi di dalamnya sangat menggentarkan qalbu (hati). Betapa mengerikannya hari itu.
Kemudian, pada ayat selanjutnya Allah menjelaskan peristiwa tersebut dengan berbagai huru-haranya.
 “Pada hari itu manusia adalah seperti anai-anai yang bertebaran”,
 “dan gunung-gunung adalah seperti bulu yang dihambur-hamburkan”.
(QS. Al-Qaari’ah : 4-5)
Di dalam Al-Quran banyak sekali ayat-ayat yang menjelaskan peristiwa terjadinaya hari kiamat yang apabila kita tadabburi dan hayati air mata kita tidak akan terbendung lagi, menetes deras membahasi pipi ini, teringat betapa mengerikannya hari itu.
Mari kita renungkan kutipan ayat Al-Quran berikut ini :
 Aku bersumpah demi hari kiamat,
dan Aku bersumpah dengan jiwa yang amat menyesali (dirinya sendiri).
Apakah manusia mengira, bahwa Kami tidak akan mengumpulkan (kembali) tulang belulangnya?
bukan demikian, sebenarnya Kami Kuasa menyusun (kembali) jari jemarinya dengan sempurna.
bahkan manusia itu hendak membuat maksiat terus menerus.
ia berkata: "kapankah hari kiamat itu?"
Maka apabila mata terbelalak (ketakutan),
dan apabila bulan telah hilang cahayaNya,
dan matahari dan bulan dikumpulkan,
pada hari itu manusia berkata: "Kemana tempat berlari?"
sekali-kali tidak! tidak ada tempat berlindung!
hanya kepada Tuhanmu tempat kembali pada hari itu.
pada hari itu diberitakan kepada manusia apa yang telah dikerjakannya dan apa yang dilalaikannya.
bahkan manusia itu menjadi saksi atas dirinya sendiri (QS. AL-Qiyaamah : 1-15)
Dalam QS. Al-Haaqqah pula di jelaskan kejadian yang sangat mengerikan tersebut :
 Maka apabila sangkakala ditiup sekali tiup
dan diangkatlah bumi dan gunung-gunung, lalu dibenturkan keduanya sekali bentur.
Maka pada hari itu terjadilah hari kiamat,
dan terbelahlah langit, karena pada hari itu langit menjadi lemah.
dan malaikat-malaikat berada di penjuru-penjuru langit. dan pada hari itu delapan orang Malaikat menjunjung 'Arsy Tuhanmu di atas (kepala) mereka.
pada hari itu kamu dihadapkan (kepada Tuhanmu), tiada sesuatupun dari keadaanmu yang tersembunyi (bagi Allah).
Adapun orang-orang yang diberikan kepadanya kitabnyadari sebelah kanannya, Maka Dia berkata: "Ambillah, bacalah kitabku (ini)".
Sesungguhnya aku yakin, bahwa Sesungguhnya aku akan menemui hisab terhadap diriku.
Maka orang itu berada dalam kehidupan yang diridhai,
dalam syurga yang tinggi,
buah-buahannya dekat,
(kepada mereka dikatakan): "Makan dan minumlah dengan sedap disebabkan amal yang telah kamu kerjakan pada hari-hari yang telah lalu".
Adapun orang yang diberikan kepadanya kitabnya dari sebelah kirinya, Maka Dia berkata: "Wahai Alangkah baiknya kiranya tidak diberikan kepadaku kitabku (ini).
dan aku tidak mengetahui apa hisab terhadap diriku.
Wahai kiranya kematian Itulah yang menyelesaikan segala sesuatu.
Hartaku sekali-kali tidak memberi manfaat kepadaku.
telah hilang kekuasaanku daripadaku."
 (Allah berfirman): "Peganglah Dia lalu belenggulah tangannya ke lehernya.
kemudian masukkanlah Dia ke dalam api neraka yang menyala-nyala.
kemudian belitlah Dia dengan rantai yang panjangnya tujuh puluh hasta.
Sesungguhnya Dia dahulu tidak beriman kepada Allah yang Maha besar.
dan juga Dia tidak mendorong (orang lain) untuk memberi Makan orang miskin.
Maka tiada seorang temanpun baginya pada hari ini di sini.
dan tiada (pula) makanan sedikitpun (baginya) kecuali dari darah dan nanah.
tidak ada yang memakannya kecuali orang-orang yang berdosa.(QS. Al-Haaqqah
Tidakkah kita merasa takut dengan peringatan Allah tentang kejadian tersebut? Masih sempatkah kita tertawa jika mengalami kejadian dahsyat tersebut?
Manusia yang tidak beriman kepada Allah sering merasakan penyesalan dalam hidupnya Apalagi penyesalan di hari Kiamat. Jadi siapa pun yang hidunya jauh dari Islam ia akan menyesali setiap detik hidupnya di dunia.
Manusia telah diberi peringatan, diajak ke jalan yang benar dan memiliki cukup waktu untuk merenung serta menempuh jalan kebenaran. Namun, kebanyakan tidak mau mendengar dan acuh tentang Hari Kiamat seolah-olah ia yakin tidak akan mati. Di Hari Kiamat tidak akan
Banyak kontroversi terkait isu kiamat di tahun 2012, yang bermula dari perhitungan suku Bangsa Maya yang di mulai pada tahun 1992.  Namun hal itu tidak menjadi sebuah topik penting bagi umat Islam yang terpenting adalah bukan bertanya kapan hari kiamat itu tiba, melainkan sejauh mana kita mawas dan mempersiapkan diri sampai hari itu datang. Karena hanya Allah swt. lah yang maha mengetahui tentang peristiwa tersebut.